BATU, sanubari.co.id – Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa ingin posisi strategis di Indonesia diisi oleh anak-anak dari Bumi Mojopahit. Tidak perlu menunggu 20 tahun. Tapi sekitar 10 tahun kedepan. Hal itu untuk menyongsong Indonesia Emas 2045.
Hal itu dikatakan Khofifah saat membuka Ajang Talenta Siswa Jawa Timur 2025 di Sekolah Alkitab, Kota Batu, Senin 21 April 2025. Ajang Talenta ini merupakan kompetisi bertingkat yang pemenangnya akan berkompetisi di tingkat yang lebih tinggi.
Karena itu, perempuan yang memimpin Jatim selama dua periode itu berkomitmen, agar pemerintah provinsi Jatim selalu memfasilitasi secara penuh pendidikan di daerah. Agar nantinya dapat memaksimalkan potensi yang dimiliki generasi muda di Jawa Timur.
“Maka cita-cita Indonesia Emas 2045 ini juga sangat tergantung kepada support ekosistem dan fasilitas yang diberikan oleh pemerintah. Karena prestasi yang kita capai selama ini adalah karena ada semangat yang luar biasa pada murid-murid yang didukung oleh guru dan Dinas Pendidikan,” terangnya.
Meski begitu, Gubernur Khofifah menekankan bahwa tujuan dari ajang talenta itu bukan saja hanya mengejar capaian-capaian prestasi semata, namun juga karakter mulia.
“Kita memang ingin anak-anak kita berprestasi. Tetapi yang tak kalah penting adalah kita juga mau mereka berkarakter. Sehingga, mereka bisa menjadi bagian yang sangat penting. Negeri ini harus diantar bukan sekadar dengan prestasi, tapi juga dengan warga bangsa dan pemimpin-pemimpin yang berkarakter,” ucap Khofifah.
Saat itu, Khofifah memacu semangat seluruh siswa yang berkompetisi. Agar semangat untuk terus berprestasi di ajang kompetisi pendidikan yang lebih tinggi demi menyongsong Indonesia Emas 2045.
Menurut Khofifah, kompetensi ini penting. Sebab kegiatan itu menjadi bagian dari identifikasi talenta daerah. Sehingga menguatkan peran putra-putri Jawa Timur sebagai pemimpin masa depan. “Saya optimis dengan kompetensi dan prestasi siswa Jatim semakin meningkat,” katanya.
Menteri Sosial RI periode 2014-2018 itu mengungkapkan, Jawa Timur secara konsisten dari tahun ke tahun selalu mengukirkan prestasi. Mulai dari tingkat nasional sampai pada tingkat internasional.
“Saya ingin menyampaikan bahwa dulu juara umum OSN selama 18 tahun berturut-turut dipegang oleh provinsi lain. Setelah kita kerja keras bersama, mulai empat tahun yang lalu juara umum itu bisa kita persembahkan untuk Jawa Timur,” ungkap Khofifah.
“Begitu juga dengan LKS Dikmen. Sejak tiga tahun lalu juara umum bisa kita bawa pulang ke Bumi Majapahit. Ini bukan sesuatu yang bimsalabim. Ini butuh telaten dan kerja keras kita semua. Termasuk anak didik kita,” tambahnyi lagi.
Sementara itu, Kepala Pusat Prestasi Nasional (Puspresnas) Maria Veronica Irene Herdjiono mengatakan, Puspresnas memiliki Sistem Informasi Manajemen Talenta. Di dalamnya mencakup prestasi murid-murid dari SD sampai perguruan tinggi.
“Jatim saat ini nomor satu dalam sistem manajemen informasi talenta kami. Jumlah terbanyak mencatatkan prestasi dalam sistem tersebut. Ini adalah merupakan bagian dari perwujudan desain besar manajemen talenta nasional,” jelasnya.
Dia optimis, di Bumi Mojopahit memiliki banyak bibit unggul untuk membangun Indonesia. “Kalau kita hitung 2045 itu adalah 20 tahun dari sekarang. Berarti yang akan ada di situ adalah adik-adik dari SD, SMP, SMA dan juga jenjang pendidikan tinggi. Sehingga prestasi ini memang patut kita banggakan,” kata Maria. (*)