SURABAYA, sanubari.co.id - Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya Kementerian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia (Ditjen PB KKP RI) melakukan survei terhadap Usaha Perikanan Budidaya Bandar Laut Dunia (BALAD) Grup di belasan gugusan teluk Kangean.
Adapun Usaha Perikanan Budidaya yang disurvei adalah Budidaya Lobster, Budidaya Rumput Laut, Budidaya Teripang, dan Budidaya Kerapu.
Owner Bandar Laut Dunia Grup, HRM Khalilur R Ab Sahlawiy mengatakan pihaknya menyiapkan belasan usaha perikanan budidaya di gugusan teluk Kangean. Dan telah disurvei oleh Ditjen KKP RI.
Untuk sementara 4 usaha budidaya tersebut yang sedang dijalankan, dan sudah disurvei oleh Ditjen KKP RI mulai dari kemarin, ujar Gus Lilur, sapaan akrabnya dalam keterangannya, kepada Sanubari.co.id, Senin 02 Juni 2025.
Gus Lilur menyampaikan, tim Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya Kementerian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia melakukan survei budidaya Lobster dan kemudian berposes di keramba budidaya Lobster Balad Grup.
Tim Ditjen PB KKP ditemani oleh 4 Tim dan tim Balad Grup, Tim Glora Grup, Mitra Jakarta, juga Mitra Vietnam, terang Alumni Pondok Pesantren Mambaul Maarif, Denanyar Jombang yang sukses menjadi pengusaha diberbagai bidang itu.
Pengusaha muda asal Situbondo yang juga Ketua Umum Netra Bhakti Indonesia (NBI) ini menambahkan pihaknya juga telah menyiapkan segala kebutuhan penginapan bagi tim pendampingan survei ditjen PB KKP RI.
Seluruh Tim bermalam di Mess Balad Grup yakni rumah bongkar pasang mess karyawan Balad Grup, katanya.
Diketahui, BALAD Grup sebuah perusahaan budidaya perikanan yang mempunyai beberapa anak perusahaan fokus pada budidaya perikanan, terutama budidaya LOKETARU (Lobster, Kepiting, Teripang, Rawa, Udang).
Balad Grup memiliki kerjasama perikanan budidaya dengan negara-negara seperti Singapura, Cina, dan Vietnam. Mereka juga berencana memfokuskan budidaya LOKETARU di Gugusan Teluk Kangean dengan area 90.000 hektar, yang terbagi menjadi 11 area budidaya.
Balad Grup juga fokus pada pemberdayaan masyarakat pesisir melalui inisiatif seperti pembentukan Kawasan Ekonomi Maritim dan digitalisasi distribusi hasil laut.
Editor : Redaksi Sanubari