JAKARTA, sanubari.co.id - Dewan Pengurus Pusat (DPP) Gerakan Angkatan Muda Kristen Indonesia (GAMKI) hadiri penutupan musyawarah nasional (Munas) I generasi muda penghayat kepercayaan terhadap Tuhan yang Maha Esa di Indonesia (Gemapakti).
Acara itu dilaksanakan selama dua hari. Mulai 15-16 Juni 2025. Lalu dilanjutkan pembekalan Dewan Musyawarah Pusat Gemapakti pada 17 Juni 2025. Sekretaris umum (Sekum) DPP GAMKI Alan Christian Singkali yang mewakili GAMKI menghadiri acara tersebut.
Baca juga: Dukung Pencabutan IUP di Raja Ampat, GAMKI: Bukti Keberpihakan Presiden Prabowo Terhadap Masyarakat
Alan pun diberi kesempatan untuk memberikan sambutan mewakili organisasi kepemudaan lintas iman. Saat itu juga menjadi momen pelantikan presidium Gemapakti periode 2025-2030. Diantaranya: Ketua Presidium Wijanarko, Maradop Manurung, Cakra Arganata, Reing, dan Nindya Putri.
“Pemuda lintas iman akan terus membersamai dan tidak akan meninggalkan GEMAPAKTI. Dari dulu, sekarang, sampai seterusnya. Indonesia tidak akan sempurna tanpa masyarakat Penghayat Kepercayaan. Mereka telah ada lebih dulu dari agama-agama yang kini diakui di Indonesia,” kata Alan dalam rilis yang diterima sanubari.co.id, Jumat 20 Juni 2025.
Baca juga: Mimpi Anak-Anak yang Harus Dijaga
Acara ini turut dihadiri oleh tokoh-tokoh pemuda lintas agama, di antaranya: Bernadus Tri Utomo (Wakil Sekjen Pemuda Katolik), Anes Dwi Prasetya (Ketua OKK GEMABUDHI), Ricky Setiawan (Sekjen Peradah Indonesia), Edwin Thanos (Wasekum DPP GAMKI), dan Chandra Sitorus (LBH DPP GAMKI).
Prosesi pelantikan Presidium Gemapakti terpilih dilakukan oleh Retno Lastani, Presidium Majelis Luhur Kepercayaan Terhadap Tuhan Yang Maha Esa di Indonesia (MLKI). Sementara itu, perwakilan pemerintah, Samsul Hadi, Direktur Kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa dan Masyarakat Adat dari Kementerian Kebudayaan Republik Indonesia.
Baca juga: GAMKI Bertemu Jokowi di Solo, Bahas Teknologi dan Program Makan Bergizi Gratis
Munas pertama Gemapakti ini menandai langkah penting bagi keberlanjutan dan konsolidasi gerakan pemuda Penghayat Kepercayaan di Indonesia. Kegiatan ini menjadi tonggak sejarah bagi penguatan eksistensi dan kolaborasi lintas iman dalam mewujudkan keadilan dan kesetaraan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. (*)
Editor : Redaksi Sanubari