Pemerintah Bontang harus memberikan stimulus untuk meningkatkan investasi di Kota Taman

Totok Lusida: Tingkatkan Industri untuk Tarik Investor Properti ke Bontang

avatar sanubari.co.id
Ketua Dewan Pembina DPP REI Paulus Totok Lusida
Ketua Dewan Pembina DPP REI Paulus Totok Lusida

Dorong Pertumbuhan Industri untuk Tarik Investor ke Bontang

BONTANG, sanubari.co.id - Perkembangan infrastruktur sektor properti di Bontang masih minim. Real Estate Indonesia (REI) melihat, Kota Taman punya potensi besar dalam pengembangan properti sektor perumahan. Sebab, di kota tersebut masih memiliki banyak lahan tidur yang sangat potensial dan strategis.

Baca Juga: KAI Bayar Pajak Rp 32 Miliar ke Pemkot Surabaya, Wujud Komitmen BUMN

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), Bontang memiliki luas teritori 497 kilometer persegi. Sebesar 147,8 kilometer persegi diantaranya adalah luas daratan. Dari luasan itu, kota yang berdiri sejak 1999 itu memiliki penduduk sekitar 190.620 jiwa pada 2024 lalu.

“Bontang ini sangat potensi sebenarnya. Apalagi, di masa depan akan menjadi kota penyangga ibu kota negara. Masih banyak lahan yang kosong ini membuat Bontang masih mudah dalam hal penataan kotanya,” kata Ketua Dewan Pembina DPP REI Paulus Totok Lusida, Jumat 6 Juni 2025.

Menurut mantan ketua umum DPP REI itu, kehadiran dua perusahaan BUMN di Bontang belum cukup untuk menarik investor untuk masuk ke kota tersebut. Dua perusahaan BUMN itu adalah PT Badak NGL dan PT Pupuk Kaltim. Pemerintah kota (Pemkot) pun harus meningkatkan industri lain di Bontang.

Industri itulah yang bisa menarik banyak investor ke Bontang. Tidak hanya investor yang datang. Masyarakat pencari kerja pun mulai berdatangan ke Bontang. Apalagi nanti ketika ibu kota Nusantara (IKN) benar-benar aktif. Bontang menjadi salah satu daerah yang akan dikunjungi oleh sebagian besar masyarakat Indonesia.

“Ada gula, pasti ada semut. Kalau dua perusahaan BUMN ini kan pasti memiliki rumah dinas untuk karyawannya. Nah, setelah mereka pensiun, pastinya akan kembali ke kota asal mereka. Apalagi di Bonang juga ada perusahaan tambang batubara yang usianya tidak akan lama,” ungkapnya.

Pun menurutnya, saat ini banyak pengembang properti besar di Tanah Air mulai melirik kota tersebut. Mereka akan berencana untuk pengembangan properti di sana. “Kapan waktunya, saya tidak tahu. Tetapi, mata pengembang properti saat ini sudah melirik ke Kaltim. Termasuk di dalamnya Bontang,” bebernya.

Apalagi dengan program tiga juta rumah yang dimiliki Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka saat ini. Pastinya pemerintah akan mengaktifkan lahan tidur yang selama ini tidak maksimal. Sehingga, baginya, ini peluang besar bagi pemerintah kota Bontang.

“Saya melihat ekonomi di Bontang memiliki pertumbuhan yang sangat pesat. Satu per satu industri mulai masuk. Seperti mal, minimarket dan beberapa sektor lainnya mulai tumbuh. Properti ini menjadi salah satu tolak ukur utama juga sebenarnya dalam pertumbuhan ekonomi daerah,” tegasnya. (Mic)

Berita Terbaru