Angka kemiskinan ekstrem ditargetkan hilang pada akhir tahun 2025

Dorong Penurunan Kemiskinan Ekstrem, Pemprov Jatim Salurkan Bantuan Rp 5,3 Miliar di Mojokerto

avatar sanubari.co.id
Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa saat melihat anak-anak berkebutuhan khusus di Mojokerto, Selasa 3 Juni 2025.
Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa saat melihat anak-anak berkebutuhan khusus di Mojokerto, Selasa 3 Juni 2025.

MOJOKERTO, sanubari.co.id - Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa ingin angka kemiskinan ekstrem berkurang. Karena itu, dalam kunjungannya ke Mojokerto, Pemprov Jatim menyalurkan bantuan total senilai Rp 5,335 miliar. Bantuan itu diberikan kepada masyarakat rentan, pelaku usaha ultra mikro, serta lembaga sosial.

Distribusi bantuan dilakukan di Pendopo Graha Maja Tama, Kabupaten Mojokerto. Rincian alokasinya antara lain:

Baca Juga: Mayoritas Warga Puas Kinerja Pemprov Jatim Versi The Republic Institute

  • Rp 4,234 miliar untuk bantuan sosial dan tali asih bagi pilar-pilar kesejahteraan sosial.
  • Rp 1,076 miliar melalui DPMD Jatim untuk program BUMDes, Desa Berdaya, dan Jatim Puspa.
  • Rp 25 juta dalam bentuk zakat produktif untuk pelaku usaha ultra mikro.

Selain itu, sejumlah bantuan simbolis juga diserahkan, seperti:

  • ASPD untuk 5 penerima (Rp 900 ribu/triwulan + sembako).
  • PKH Plus untuk 40 lansia (Rp 500 ribu/triwulan + sembako).
  • Putri Jawara (KIP) untuk 100 perempuan, KPM Jawara (70 orang), PPKS Jawara (8 orang), dan eks-PPKS Jawara (12 orang), masing-masing menerima bantuan modal usaha sebesar Rp 3 juta.
  • Permakanan LKSA sebesar Rp 273,7 juta dan LKSLU senilai Rp 54,7 juta.
  • Zakat Produktif untuk 50 pengusaha ultra mikro (Rp 500 ribu + sembako per orang).
  • Program penguatan kelembagaan: Rp 100 juta untuk masing-masing BUMDes, Desa Berdaya, dan Jatim Puspa.
  • Tali asih untuk tenaga pendamping PKH Plus, Tagana, dan TKSK senilai Rp900.000–Rp1.500.000 per triwulan.

Gubernur Khofifah menegaskan bahwa upaya ini berkontribusi nyata pada penurunan angka kemiskinan ekstrem di Jawa Timur. Dari 4,4 persen pada 2020, angka ini turun menjadi 0,66 persen per September 2024 (rilis Maret 2025). Targetnya, kemiskinan ekstrem dapat ditekan hingga mendekati 0 persen pada September 2025.

Baca Juga: Optimalisasi Program Prioritas untuk Pemerataan Kesejahteraan: Arahan Gubernur Jawa Timur

Salah satu program yang mendapat perhatian khusus adalah Putri Jawara (Perempuan Tangguh Mandiri Jatim Sejahtera)—sebuah program pemberdayaan ekonomi berbasis perlindungan sosial yang diluncurkan pada 21 April 2025.

“Putri Jawara dirancang untuk memperkuat usaha mikro yang sudah berjalan. Bantuan modal Rp 3 juta diberikan untuk menopang keberlanjutan usaha, bukan memulai dari nol,” ujar Khofifah. Ia berharap program ini mampu mendorong kemandirian ekonomi perempuan di Jatim.

Baca Juga: Khofifah Resmikan SPAM, Ribuan Warga Singosari Malang Terbebas Krisis Air Bersih Saat Kemarau

Salah satu penerima, Anggraini, menyampaikan bahwa bantuan tersebut akan dimanfaatkan untuk menambah modal usaha penjualan ikan, yang menjadi tumpuan ekonomi keluarganya. (*)

Berita Terbaru

Serba Serbi,

BI Rate Turun, IHSG Menguat

SURABAYA, sanubari.co.id - Meredanya perang dagang antara Amerika Serikat dengan Tiongkok sangat berdampak positif bagi perdagangan pasar saham di Indonesia.