SURABAYA, sanubari.co.id - Jalur Cangar-Pacet sudah dibuka sepenuhnya. Masyarakat Jawa Timur sudah bisa melintas di jalur yang ditutup karena longsor itu selama 24 jam. Bahkan, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa memastikan jalur itu sudah bisa digunakan sepenuhnya sejak, Jumat 13 Juni 2025.
Jalur itu menghubungkan kabupaten Mojokerto dengan kota Batu dan Kabupaten Malang. Bahkan Khofifah menegaskan bahwa jalur tersebut sudah melalui asesmen dari tim reaksi cepat penanggulangan bencana Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jatim.
Baca Juga: Khofifah: Kampung Pandu Lamongan Jadi Model Pertanian Terpadu Berkelanjutan
“Alhamdulillah, jalur Cangar - Pacet siap dibuka 24 jam. Setelah longsor beberapa waktu yang lalu, sempat dibuka-tutup. Sekarang, dengan selesainya proses perbaikan, dan hasil asesmen TRC penanggulangan bencana Pemprov Jatim, jalur Cangar-Pacet kembali dibuka 24 jam,” kata Gubernur Khofifah, Senin 16 Juni 2025.
Sebagai informasi, jalur Cangar-Pacet mulai ditutup sejak 3 April 2025 lalu. Jalur itu ditutup usai terjadinya longsor di kawasan tersebut. Jalur Cangar-Pacet ini sempat dilakukan sistem buka tutup seiring dengan selesainya perbaikan jalur tersebut. Membersihkan jalan dari sisa longsor yang ada.
Setelah semua rampung, rapat evaluasi pembukaan 24 jam jalur Cangar-Pacet pasca tanah longsor telah dilaksanakan pada Kamis 12 Juni 2025 di Rest Area Sendi, Pacet, Kabupaten Mojokerto oleh TRC penanggulangan bencana Pemprov Jawa Timur.
Hasilnya, kondisi jalan di jalur Cangar-Pacet dinyatakan baik, layak dan aman untuk dilalui. Oleh karena itu, mulai 13 Juni 2025, jalur tersebut sudah bisa dibuka selama 24 jam.
“Terima kasih kepada elemen perangkat daerah serta Forkopimda atas dedikasi dan kerja keras yang terlibat aktif dalam penanganan dampak longsor Cangar-Pacet sejak April hingga dibukanya jalur tersebut,” kata Khofifah dalam rilis yang diterima sanubari.co.id, Senin 16 Juni 2025.
TRC penanggulangan bencana Pemprov Jawa Timur tersebut diantaranya BPBD Provinsi Jatim, Dinas PU Bina Marga Provinsi Jatim, Dinas Sosial Provinsi Jatim, Dinas Kehutanan Provinsi Jatim, Dinas Perhubungan Provinsi Jawa Timur, UPT Pengelolaan Jalan dan Jembatan Mojokerto, UPT Tahura Raden Soerjo dan Forkopimda.
Baca Juga: Wisatawan Asing Meningkat, Gubernur Khofifah: Jawa Timur Kian Menjadi Sorotan Dunia
“Berdasarkan laporan BPBD Jatim, sudah dilakukan pengecekan penanganan darurat longsor oleh Tim Teknis di Jalur Pacet Cangar,” katanya lagi.
Secara keseluruhan, kondisi jalan dinyatakan aman untuk dilalui. Pengecekan ini dimulai dari pengerjaan TPT (Tembok Penahan Tanah) sisi barat, TPT sisi timur, trucuk bambu, guardrail, pipanisasi saluran air dan EWS (Early Warning System) Longsor.
Serta penanaman tumbuhan (vetiver, matoa dan petai) untuk penahan tanah. Termasuk peningkatan kualitas jalan juga pemasangan PJU (Penerangan Jalan Umum).
Hanya saja, Khofifah mengungkapkan, ada catatan yang diberikan oleh tim tersebut. Yakni akan kembali dilakukan buka tutup jalur, jika nantinya ada peringatan curah hujan tinggi. Atau kondisi yang membahayakan lainnya.
Baca Juga: Survei terUKUR: 76 Persen Warga Jatim Puas Kinerja Pemprov Jatim di Bawah Komando Khofifah-Emil
“Nantinya monitoring (patroli) Jalur Cangar-Pacet dan pipanisasi secara berkala menjadi tanggung jawab Tahura R. Soerjo. Terutama pada saat terjadi curah hujan tinggi. Guna antisipasi adanya aliran sungai lain yang berpotensi menyebabkan tanah longsor,” tambahnya.
Khofifah juga mengimbau kepada masyarakat untuk selalu aktif memantau kondisi cuaca. Ini diperlukan karena terkadang curah hujan tiba-tiba bisa tinggi. Sehingga dapat membahayakan keselamatan masyarakat yang berkendara terlebih di daerah yang rawan longsor.
“Meski jalur Cangar - Pacet sudah dibuka, masyarakat tetap diimbau aktif memantau informasi cuaca untuk mengantisipasi potensi bahaya bencana,” tegasnya. (*)
Editor : Redaksi Sanubari