BONTANG, sanubari.co.id - Masalah minimnya bahan baku air bersih di Bontang sudah ada jalan keluarnya. Tinggal proses eksekusinya saja. Progres pembangunan Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) Regional Bontang-Kutim di kolam bekas lubang tambang (void) milik PT Indominco Mandiri (IMM) sudah 90 persen.
Pipanisasi dari void menuju Bontang juga sudah berjalan. Semua itu dilaksanakan oleh Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (PUPR) Provinsi Kaltim. Pemerintah kota Bontang dapat jatah melakukan pembangunan penampungan air (reservoir). Rencananya akan dibangun di Kelurahan Gunung Telihan.
Baca Juga: Progres Sudah 90 Persen, Lubang Tambang IMM akan Jadi Bahan Baku Air Bontang
Kepala Bidang Sanitasi, Air Minum dan Sumber Daya Air PUPR Kota Bontang Edi Suprapto mengatakan, saat ini masih dalam proses pembebasan lahan. Luas lahannya hanya 2.500 meter persegi. “Hingga saat ini pembebasan lahan ini masih terus berjalan prosesnya,” katanya, Kamis 19 Juni 2025.
Sementara, pemasangan pipa saat ini sudah sampai di RSUD Bontang. Tinggal menunggu dari PT IMM. “Pemerintah juga saat ini sedang menggenjot pipanisasi dari RSUD Bontang ke induk pengelolaan yang dimiliki Perumda Tirta Taman di Jalan Bhayangkara,” katanya lagi.
Nantinya, reservoir itu akan menampung sekitar 3 ribu metrik kubik air. Untuk membangun tampungan itu setidaknya Pemkot Bontang harus menyiapkan Rp 15 miliar berdasarkan hasil Feasibility Study (FS). “Kalau yang dibangun pemprov Kaltim, nilainya saya tidak tahu,” bebernya.
Baca Juga: Bahan Baku Air Bersih Kurang, PDAM Targetkan Tahun Depan Distribusi Air 24 Jam
Total anggran yang dialokasikan pemkot Bontang untuk pembangunan dan pembebasan lahan untuk reservoir ini sekitar Rp 27 miliar. “Dana itu dari APBD Bontang. Anggaran itu sudah semua. Termasuk untuk pembebasan lahan yang dibutuhkan untuk reservoir,” ungkapnya.
Ia mengungkapkan, semua progres itu ditargetkan selesai hingga akhir 2025. “Kalau prosesnya berjalan lancar. Termasuk pembebasan lahannya selesai cepat. Akhir tahun ini sudah selesai semua pengerjaan. Karena, air bersih ini kan kebutuhan pokok manusia. Jadi, kami kejar pengerjaannya agar cepat selesai,” tegasnya.
Direktur Perusahaan Umum Daerah (Perumda) PDAM Bontang Suramin mengatakan, kehadiran SPAM void milik PT IMM ini melengkapi bahan baku air Bontang. Sehingga, masyarakat Kota Taman tidak lagi kekurangan air bersih. Selama ini, bahan baku air hanya mengharap dari air bawah tanah.
“Kebutuhan air bersih di Bontang sekitar 600 liter per detik. Sementara, saat ini baru 400 liter per detik. Ketika SPAM itu berfungsi, kami tidak khawatir lagi masalah ketersediaan air bersih di Bontang. Distribusi air tidak akan bergiliran lagi seperti saat ini,” tegasnya. (*)
Editor : Redaksi Sanubari