SURABAYA, sanubari.co.id - Tidak ada kata negosiasi lagi bagi para koruptor. Presiden RI Prabowo Subianto pun perintahkan penegak hukum: Kejaksaan Agung, Polri hingga Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) untuk menindak tegas para koruptor di Indonesia.
Prabowo tidak main-main dengan prinsipnya yang ingin mewujudkan pemerintahan yang bersih. Saya ingin mengajak kebaikan. Saya mau mendekati dengan baik ya. Saya katakan sudah 100 hari mbok sadar. Mbok bersihkan diri, hai koruptor-koruptor yang kau curi, mbok ya kau kembalikan untuk rakyat, tegas Prabowo di Surabaya, Senin 10 Februari 2025.
Baca Juga: “Jahitan Strategis” Khofifah: Sinkronisasi Tiga Level Pembangunan Jadi Kunci RPJMD Jatim 2025-2029
Kalau malu-malu kita cari yang nggak malu. Tapi mbok ya kembalikan. Saya tunggu 100 hari. Ini sudah 100 berapa hari ya? Apa boleh buat. Ya terpaksalah Jaksa Agung, Kapolri, BPKP, KPK, silakan!, ucap Prabowo.
Di era pemerintahannya, Prabowo kembali menyatakan ketegasannya untuk tidak ragu-ragu dalam membela kepentingan rakyat Indonesia. Ndablek itu monyet-monyet. Maling itu ndablek. Nggak sadar-sadar, ucapnya.
Baca Juga: Gubernur Khofifah Hadiri Sertijab Wali Kota Mojokerto, Dorong Program Sekolah Rakyat
Tapi percayalah kami tidak akan ragu-ragu membela kepentingan rakyat Indonesia. kami tidak akan ragu. Saya katakan, saya siap mati untuk bangsa dan rakyat Indonesia. Kalau maling nggak usah diajak rukun. Saya hanya ingin mengajak kebaikan, kata Prabowo.
Di akhir kata sambutannya, Prabowo menegaskan bahwa di era pemerintahannya Kabinet Merah Putih tidak ada satu orang pun yang kebal akan hukum. Tidak ada yang kebal hukum di Republik ini, di bawah Presiden Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka, tegasnya lagi.
Baca Juga: Tolak Eksekusi Rumah, Beberapa Ormas Perjuangkan Tri Kumala Dewi
Hari itu, Prabowo dan Gibran menghadiri pembukaan Kongres Muslimat NU ke-XVIII. Kongres itu dilaksanakan di Jatim Ekspo, Surabaya, Jalan Ahmad Yani. Sekitar 7 ribu jamaah yang hadir. Mereka datang dari seluruh daerah di Indonesia. Ada juga yang dari beberapa negara di dunia. (*)
Editor : Redaksi Sanubari