Bandar Laut Dunia (BALAD) Grup melalui anak Perusahaannya BATERA Grup sedang berbudidaya Teripang di Gugusan Teluk Kangean Sumenep Jawa Timur Indonesia.
Founder Owner BALAD Grup dan BATERA Grup HRM. Khalilur R Abdullah Sahlawiy (Haji Lilur) mengatakan, mereka sedang berbudidaya Teripang menggunakan kearifan lokal ala Kangean. Seperti, memagari Laut, dipasangi Jaring, menangkap dan mengawinkan Teripang, dan dilepas liarkan di dalam Keramba Pagar Laut.
Baca juga: BI Rate Turun, IHSG Menguat
Berhubung cara berbudidaya ala kearifan lokal seperti membuat pagar laut, yaitu dengan mematok pinggiran laut dengan kayu, memasang jaring di dasar laut agar Teripang tidak lari, ujarnya di China, Kamis 1 Mei 2025.
Kesan budidaya Teripang ala kearifan lokal Kangean membuat saya ngeri dan trauma. Khawatir dianggap memagari laut, tambah pengusaha nahdliyyin sukses yang menasbihkan dirinya sebagai Nelayan Nusantara.
Dengan spirit perkataan Sang Nabi Akhir Zaman yang bersabda: Carilah Ilmu meskipun ke Negeri China. Lalu, Haji Lilur mencetuskan planning brilian dengan memutuskan untuk membawa empat orang Tim Perikanan Budidaya BALAD Grup ke China guna belajar budidaya Teripang di China.
Minggu ketiga Mei 2025, 4 orang Tim BALAD Grup bersama 4 orang Tim SANTRI Grup akan berangkat ke China untuk menimba Ilmu di China, belajar Ilmu Budidaya Teripang dan Ilmu Penambangan Timah, Silika dan Zirkon, ungkap pengusaha bergelar Kanjeng Pangeran Edo Yudha Negara itu.
Haji Lilur juga menyebutkan lokasi dua lokasi budidaya teripang di China. Lokasinya di Andong Village, Xinan Town, Xiapu County, Ningde City, Fujian Province.
Lokasi kedua ada di Shajiang Village, Shajiang Town, Xiapu County, Ningde City, Fujian Province, sebutnya.
Sementara itu, Haji Lilur sang KP. Krendo Panulahar menuturkan dalam rangka persiapan eksplorasi tambang Timah, Silika, dan Zirkon PT Sarana Nata Tambang Lestari (SANTRI) Grup akan mengirimkan 4 orang Direksi Perusahaan untuk survei dan membeli Mesin-mesin Produksi tsb di China.
Untuk melakukan penambangan diperlukan peralatan tambang, selama ini, di Indonesia, mesin-mesin produksi Timah, Silika dan Zirkon kebanyakan didatangkan dari China. Oleh karena itu SANTRI Grup akan mengirimkan 4 Orang Direksi untuk survei dan membeli Mesin-mesin Produksi tsb di China, tutur Raja Tambang Nusantara asal Situbondo tersebut.
Kemudian, Haji Lilur menagaskan, setelah belajar dan melakukan survei Mesin Timah, survei Mesin Silika, dan survei Mesin Zirkon. SANTRI Grup akan melakukan Penambangan Timah, Silika, dan Zirkon di Bangka Belitung.
Semoga Bandar Laut Dunia (BALAD) Grup dan Sarana Nata Tambang Lestari (SANTRI) Grup bisa berfaedah buat Indonesia serta kemanusiaan di dunia. Salam Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia, pungkasnya.
Editor : Redaksi Sanubari