Khofifah Kunjungi Banjir di Waru

sanubari.co.id

SIDOARJO, sanubari.co.id - Beberapa daerah di Jatim terendam banjir. Itu karena hujan dengan intensitas sedang sampai tinggi masih terus terjadi. Salah satunya di Dusun Krajan, Desa Waru, Kecamatan Waru, Sidoarjo.

Walau belum dilantik sebagai gubernur Jatim, Khofifah Indar Parawansa sudah melakukan peninjauan ke lokasi banjir tersebut. Kamis, 26 Desember 2024 sore, mendatangi lokasi tersebut sambil menyapa dan membagikan makanan ke warga terdampak banjir.

Baca juga: Dorong Penurunan Kemiskinan Ekstrem, Pemprov Jatim Salurkan Bantuan Rp 5,3 Miliar di Mojokerto

Khofifah menyerahkan sejumlah logistik kepada relawan. Diantaranya, beras 10 sak, mie instan 10 dus, sarden 10 dus, minyak goreng 10 dus, gula 10 kg, serta sejumlah barang lainnya seperti kopi, teh, kecap, air mineral, dan roti gabin sebanyak 100 pack.

Dia ingin memastikan masyarakat di sana mendapatkan bantuan. Dia juga memberikan solusi terkait penanganan bencana tersebut. Khofifah juga sempat mendatangi dapur umum yang didirikan di kawasan taman pendidikan bencana, di belakang kantor BPBD Jatim.

Khofifah mengatakan, banjir itu terjadi akibat luapan sungai dan curah hujan dengan intensitas tinggi. Hujan itu turun dalam waktu dua hari berturut-turut. Khofifah mengatakan, masalah banjir itu harus dicarikan solusi. Sehingga, masyarakat bebas dari banjir.

Di sini kami bersama Lurah, juga Kalaksa BPBD dan juga Kepala Dinsos dan ada dari Dinas PU SDA Jatim. Jadi masalahnya di sini ada pendangkalan sungai. Alirannya harus dinormalisasi sampai hulu, kata Khofifah, Jumat 27 Desember 2024.

Baca juga: Mayoritas Warga Puas Kinerja Pemprov Jatim Versi The Republic Institute

Khofifah menginginkan di daerah itu agar ada pompa air. Truk-truk juga dikerahkan untuk melakukan pemompaan air banjir. Namun karena sungai terdekat juga meluber dan tak mampu menampung air, maka harus dialirkan ke sungai yang lain.

Harus dicarikan opsi hulu sungai yang bisa menormalisasi dari sini ke sana. Tadi ditemukan opsi sungai yang bisa menampung. Namun jaraknya 7 kilometer dari sini. Maka normalisasi dilakukan juga di hulu sehingga aliran dari sungai dusun Krajan bisa lancar, tegas Khofifah.

Dalam kondisi ini, Puskesmas dan Dinas Sosial menurutnya harus berperan aktif. Sebab, kondisi banjir seperti saat ini berpotensi menimbulkan gangguan kesehatan. Seperti diare dan gatal-gatal.

Baca juga: Optimalisasi Program Prioritas untuk Pemerataan Kesejahteraan: Arahan Gubernur Jawa Timur

Tim Puskesmas perlu ditambah. Dinkes harus turun lebih menyeluruh untuk memantau kondisi kesehatan masyarakat di sini. Kita harus waspada terhadap potensi penyakit yang bisa muncul setelah tiga hari banjir ini, tegasnya.

Khofifah berharap penanganan bencana di kawasan ini dapat berjalan lancar. Sehingga segera mengurangi dampak banjir. Serta meminimalisir potensi masalah kesehatan yang mungkin timbul.

Editor : Redaksi Sanubari

Serba Serbi
Berita Populer
Berita Terbaru