Seragam sekolah ini untuk meringankan orang tua murid

Program Seragam Sekolah Gratis Libatkan 60 Penjahit Lokal

avatar sanubari.co.id
Plt Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Bontang Saparuddin saat memperlihatkan kain yang akan digunakan untuk membuat seragam sekolah.
Plt Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Bontang Saparuddin saat memperlihatkan kain yang akan digunakan untuk membuat seragam sekolah.

BONTANG, sanubari.co.id - Pemerinta Kota Bontang lagi serius melakukan pembenahan sumber daya manusia (SDM). Mulai dari hal terkecil pun diperhatikan. Salah satunya seragam sekolah yang selalu menjadi sorotan setiap tahun ajaran baru.

Karena itu, Wali Kota Bontang Neni Moerniaeni mengalokasikan anggaran sebesar Rp 11,5 miliar untuk seragam gratis.

Plt Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Bontang Saparuddin mengatakan, pembuatan seragam sekolah itu melibatkan penjahit lokal. Nantinya, ada sebanyak 60 penjahit lokal yang akan dilibatkan untuk membuat seragam sekolah tersebut.

“Saat ini kami masih melakukan komunikasi dengan para penjahit di Bontang. Masih penjajakan. Nantinya kalau sudah deal, akan kami umumkan. Tapi yang jelas, nantinya akan melibatkan 560 tenaga kerja,” katanya saat ditemui awak media, Senin 9 Juni 2025.

Menurutnya, dalam program ini, tidak hanya siswa SD dan SMP sederajat yang diuntungkan. Tetapi, penjahit lokal. Karena mereka bisa mendapat penghasilan lebih. Di sisi lain, dalam program ini juga akan membuka lapangan kerja baru untuk masyarakat Bontang. Karena melibatkan cukup banyak tenaga kerja.

“Hanya kainnya saja yang kami ambil dari luar. Karena kita di Bontang tidak ada yang memproduksi kain. Tapi, kami berikan kain yang berkualitas. Pastinya bagus. Nantinya kami akan membuat seragam untuk kelas 1-5 untuk SD. Serta kelas 1-2 untuk SMP. Karena tahun depan mereka pasti naik kelas lagi kan,” terangnya.

Tidak hanya seragam sekolah yang diberikan. Pemkot Bontang juga akan memberikan sepatu dan tas kepada peserta didik di tingkat SD dan SMP sederajat di Kota Taman. Sementara untuk buku tulis, ia mengungkapkan sebenarnya juga akan diberikan.

“Semua pengadaan itu melalui mekanisme lelang. Khusus buku tulis, akan menyusul. Mungkin agak lama. Karena kemarin ada kesalahan di SSH. Jadi, masih diproses. Tetapi, untuk pengadaan buku ini tidak selama seragam, tas dan sepatu,” bebernya.

Sebelumnya, Wali Kota Bontang Neni Moerniaeni menjelaskan, program yang dia gagas itu dilakukan untuk meringankan beban orang tua. Serta bisa meningkatkan perekonomian masyarakat Bontang dengan melibatkan penjahit lokal. Serta membuka lapangan kerja baru.

“Dengan kita memberdayakan penjahit lokal, itu sama saja kita mengurangi angka kemiskinan. Sehingga mereka tidak menganggur, adanya pekerjaan dan berpenghasilan,” ungkap Neni beberapa waktu lalu. (*)

Berita Terbaru