Indonesia Catat Surplus Dagang Berkelanjutan, Juni Tembus USD 4,10 Miliar

Surplus Perdagangan Indonesia Capai USD 19,48 Miliar di Semester I 2025

avatar Robby
Kinerja ekspor-impor di terminal Peti Kemas Surabaya
Kinerja ekspor-impor di terminal Peti Kemas Surabaya

JAKARTA, sanubari.co.id - Kinerja perdagangan Indonesia tumbuh positif. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, perdagangan Indonesia surplus USD 19,48 miliar sepanjang semester I 2025.

Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa BPS Pudji Ismartini mengatakan, surplus tersebut terutama ditopang oleh komoditas nonmigas yang tercatat sebesar USD 28,31 miliar. Sementara itu, neraca perdagangan untuk komoditas migas masih mengalami defisit sebesar USD 8,83 miliar.

Baca Juga: Arus Peti Kemas TPS Pada Bulan Mei 2025 Naik 13 Persen

Komoditas yang menjadi penyumbang utama surplus non-migas antara lain lemak dan minyak hewani atau nabati sebesar USD 15,74 miliar. Bahan bakar mineral sebesar USD 13,28 miliar. Serta besi dan baja sebesar USD 9,04 miliar.

Di sisi lain, defisit terbesar dalam perdagangan berasal dari impor mesin dan peralatan mekanis sebesar USD 13,40 miliar. Mesin dan perlengkapan elektrik sebesar USD 5,26 miliar. Serta plastik dan barang dari plastik sebesar USD 3,72 miliar.

Ada tiga mitra dagang yang menjadi penyumbang surplus perdagangan terbesar di semester I 2025. Negara itu adalah Amerika Serikat sebesar USD 8,57 miliar, India sebesar USD 6,59 miliar dan Filipina sebesar USD 4,40 miliar.

Baca Juga: TPS Siapkan Strategi Layanan untuk Kelancaran Logistik di Libur Iduladha

Untuk bulan Juni 2025 saja, BPS mencatat surplus neraca perdagangan sebesar USD 4,10 miliar. Surplus tersebut ditopang oleh sektor non-migas sebesar USD 5,22 miliar. Kontribusi utama dari komoditas lemak dan minyak hewani atau nabati, bahan bakar mineral, serta besi dan baja.

Sementara itu, neraca perdagangan migas pada Juni tercatat defisit sebesar USD 1,11 miliar, dengan komoditas penyumbang defisit meliputi minyak mentah dan hasil minyak. 

Negara penyumbang surplus terbesar Juni 2025 masih didominasi Amerika Serikat sebesar USD 9,92 miliar. Diikuti India sebesar USD 6,64 miliar, dan Filipina sebesar USD 4,36 miliar.

Sebaliknya, defisit perdagangan terbesar pada kelompok non-migas berasal dari Tiongkok sebesar USD 10,69 miliar, Australia sebesar USD 2,39 miliar, dan Brasil sebesar USD 0,83 miliar. Total nilai ekspor Indonesia pada Juni 2025 mencapai USD 23,43 miliar. Sedangkan nilai impor tercatat sebesar USD 19,33 miliar. (*)

Berita Terbaru