Kecewa Kalah, Tim Risma-Gus Hans Ungkap Berbagai Kejanggalan, Ini Temuannya...

avatar sanubari.co.id
Tim RIsma-Gus Hans saat memaparkan temuan mereka dalam Pilgub Jatim 2024.
Tim RIsma-Gus Hans saat memaparkan temuan mereka dalam Pilgub Jatim 2024.

SURABAYA, sanubari.co.id - Tingkat partisipasi pemilih sekitar 90-100 persen dari daftar pemilih tetap (DPT) di sejumlah TPS di Jatim, dipermasalahkan tim pemenangan pasangan calon nomor urut tiga, Tri Rismaharini-KH Zahrul Azhar Asumta. Menurutnya itu sangat janggal. Tidak mungkin terjadi.

Kondisi itu terjadi di pulau Madura. Terjadi di 2.801 TPS. TPS itu tersebar di Sampang, Pamekasan dan Bangkalan. Khusus di Sampang, menurut tim itu berdasarkan C Hasil KPU, ada sembilan desa yang tingkat partisipasi pemilihnya mencapai 100 persen.

Baca Juga: Sinergi Indonesia-Vietnam: Langkah Strategis Menuju Kejayaan Budidaya Lobster

Pilgub Jatim ini kami anggap banyak anomali dan patut dipertanyakan. Justru data itu kami lihat dari Si Rekap KPU," kata Ketua Tim Pemenangan Risma-Gus Hans, KH Imam Bukhori saat ditemui awak media di kawasan Gubeng, Surabaya, Senin 2 Desember 2024.

Ra Imam --sapaan akrabnya menganggap, hal itu sebagai sebuah kejanggalan. Apalagi terjadi di kawasan Madura. Menurutnya, tingkat partisipasi yang tinggi patut disyukuri. Hanya saja, jika mencapai seratus persen patut dipertanyakan.

Masyarakat Madura ini kan terkenal banyak yang merantau ke luar daerah. Mereka berusaha di sana. Tidak mungkin mereka balik untuk memilih. Jadi, tidak mungkin tingkat partisipasinya 100 persen, katanya lagi.

Ribuan TPS tersebut menjadi sorotan tim pemenangan paslon nomor urut tiga ini lantaran terdapat selisih yang cukup tinggi. Antara suara yang diperoleh paslon Khofifah-Emil dengan Risma-Gus Hans. Selisihnya mencapai 637.176 suara.

Selain TPS dengan tingkat partisipasi yang tinggi, Ra Imam menyoroti 3.637 TPS yang suara Risma-Gus Hans mendapatkan suara di bawah 30 persen. Bahkan, ada juga yang mantan wali kota Surabaya itu tidak mendapatkan suara satupun di TPS tersebut. Atau nol.

Bagi mereka, hal itu tidak mungkin terjadi. Mengingat paslon Risma-Gus Hans memiliki infrastruktur saksi di TPS. Dari hitungan Tim Pemenangan, dari jumlah TPS itu selisih Risma-Gus Hans dengan petahana Khofifah-Emil 770.917 suara.

Persentase terbesarnya ada di Sumenep, Sampang dan Pamekasan. Temuan ini menurut kami ini aneh dan anomali. Karena saksinya saja kan tidak memilih berarti. Ini mustahil, jelas Ra Imam. 

Baca Juga: Mayoritas Warga Puas Kinerja Pemprov Jatim Versi The Republic Institute

Selain dua fakta tersebut, timnya juga mendapati temuan lain. Bahwa jumlah pemilih Pilgub lebih besar dari jumlah pemilih Pilbup/Pilwali. Selisihnya melebihi daftar pemilih tambahan (DPTB). Hal itu terjadi di 194 TPS.

Dimana selisih pemilih paslon 02 mencapai 18.745 suara dibandingkan pemilih paslon 03. Persentase terbesarnya ada di Kota Madiun, Situbondo dan Kota Kediri, ucapnya.

Sejumlah fakta tersebut akan terus dipelajari. Termasuk apakah dugaan itu akan dibawa untuk sengketa di Mahkamah Konstitusi. Kami akan terus mempelajari dan mengikuti tahapan demi tahapan ini. Kita akan berjuang sampai akhir, terang Ra Imam.

Sementara itu, Juru Bicara paslon Risma-Gus Hans, Abdul Aziz mengungkapkan, temuan kejanggalan itu, harus dipertanggungjawabkan oleh KPU Jatim. Mereka pun mendorong penyelenggara pemilu (KPU Jatim) untuk menjelaskan kondisi itu ke masyarakat Jatim.

Baca Juga: KAI Bayar Pajak Rp 32 Miliar ke Pemkot Surabaya, Wujud Komitmen BUMN

Itu sebagai tanggung jawab moral dari KPU Jatim kepada masyarakat. Apakah pemilihan gubernur dan wakil gubernur Jatim ini betul-betul berintegritas, atau perlu kita koreksi secara fundamental. Temuan ini baru sebagian, tegasnya.

Ia mengungkapkan, pasca pencoblosan di 27 November kemarin, tim pemenangan paslon nomor urut tiga itu sudah membentuk tim untuk mendatangi TPS yang menjadi konsentrasi mereka. Alhasil, data yang dipaparkan itulah yang menjadi temuan tim tadi.

Pasca pencoblosan sekitar pukul 15.00, kami langsung terjunkan tim yang kami sudah bentuk. Artinya, kalau misalnya suara paslon 03 nol dan paslon 02 dapat suara 200 persen, bisa disimpulkan saksi kami juga memilih paslon 02. Ini kan tidak mungkin, bebernya.

Berita Terbaru

Serba Serbi,

BI Rate Turun, IHSG Menguat

SURABAYA, sanubari.co.id - Meredanya perang dagang antara Amerika Serikat dengan Tiongkok sangat berdampak positif bagi perdagangan pasar saham di Indonesia.