Samsung Dorong Demokratisasi AI di Asia Tenggara Lewat Galaxy S25 FE

avatar Robby
CU Kim, President & CEO Samsung Electronics Southeast Asia and Oceania. [Dok. Ist]
CU Kim, President & CEO Samsung Electronics Southeast Asia and Oceania. [Dok. Ist]

JAKARTA, sanubari.co.id - Kemajuan teknologi kecerdasan buatan (AI) kini semakin terasa nyata di Asia Tenggara dan Oseania, termasuk Indonesia.

Bagi Samsung, perkembangan ini bukan sekadar tren, melainkan langkah strategis untuk membawa teknologi yang cerdas dan inklusif ke lebih banyak tangan.

Baca Juga: ChatGPT Makin Serius Saingi Google Search

Didorong oleh populasi muda yang melek digital, penggunaan AI kini menjadi bagian penting dalam keseharian masyarakat, mulai dari pekerjaan, hiburan, hingga komunikasi.

Selama lebih dari satu dekade, Samsung terus berinovasi agar AI dapat menyatu secara alami dengan gaya hidup pengguna di berbagai lini produk mereka.

“Tujuan kami adalah mendemokratisasi AI, memastikan teknologi ini dapat memberikan manfaat nyata di berbagai rentang harga dan profil pengguna, tanpa terkecuali, terlepas dari tingkat literasi teknologi mereka,” ujar President & CEO Samsung Electronics Southeast Asia and Oceania, CU Kim, disadur dari keterangan resminya, Sabtu, 4 Oktober 2025.

Langkah terbaru Samsung diwujudkan lewat peluncuran Galaxy S25 FE, perangkat yang dirancang sebagai pintu masuk terjangkau menuju inovasi setara flagship.

Model ini menjadi bagian dari upaya menghadirkan pengalaman Galaxy AI ke lebih banyak pengguna di Indonesia dan kawasan.

Hingga kini, 77% pengguna Samsung di Asia Tenggara dan Oseania telah memanfaatkan Galaxy AI, sementara di Indonesia angkanya bahkan lebih tinggi, mencapai 78%.

Samsung menargetkan ekspansi AI hingga 400 juta perangkat pada akhir 2025, dua kali lipat dari capaian sebelumnya.

Sebagai perangkat yang menyasar Gen Z dan Milenial, Galaxy S25 FE membawa fitur Galaxy AI, pembaruan perangkat lunak jangka panjang, serta performa yang andal.

Smartphone ini dirancang untuk mendukung gaya hidup kreatif dan ekspresif anak muda, khususnya dalam pembuatan konten dan aktivitas media sosial.

Sistem kamera yang ditenagai ProVisual Engine berbasis AI menghadirkan fitur seperti Generative Edit dan Audio Eraser, memungkinkan pengguna menciptakan dan mengedit konten secara praktis dan tanpa batas.

Lebih dari sekadar produk, Samsung menegaskan komitmennya terhadap masa depan digital Indonesia.

Pabrik mereka di Cikarang, Jawa Barat, telah mengekspor lebih dari 12 juta unit perangkat sejak 2015 dan membuka 11.000 lapangan kerja.

Sementara tim Samsung R&D Institute Indonesia berperan besar dalam pengembangan dukungan bahasa Indonesia untuk Galaxy AI.

Melalui program seperti Samsung Innovation Campus dan Solve for Tomorrow, perusahaan ini juga telah membekali lebih dari 51.000 pelajar dengan keterampilan di bidang AI, IoT, dan coding — bagian dari upaya menyiapkan generasi masa depan digital Indonesia.

Dengan lebih dari 800 store di seluruh negeri, Samsung ingin memastikan masyarakat bisa langsung merasakan teknologi AI yang intuitif dan memberdayakan.

Melalui inovasi, kemitraan lokal, dan ekosistem produk yang saling terhubung, Samsung menegaskan perannya dalam menghadirkan teknologi yang “memberdayakan, menginspirasi, dan menghubungkan” masyarakat di Asia Tenggara.

Berita Terbaru