Pemkot Bontang ingin mempercepat pertumbuhan ekonomi daerah

Tingkatkan Ekonomi Daerah, DPMPTSP Beberkan Peluang Investasi di Bontang

avatar sanubari.co.id
Analisis Kebijakan Ahli Madya Bidang Penanaman Modal DPMPTSP Bontang Karel
Analisis Kebijakan Ahli Madya Bidang Penanaman Modal DPMPTSP Bontang Karel

BONTANG, sanubari.co.id - Bontang ingin melakukan akselerasi ekonomi lokal. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) Bontang, pertumbuhan ekonomi Kota Taman tahun lalu minus 2,51 persen (year on year/yoy). Berdasarkan catatan itu, PDRB ADHB sebesar Rp 68,42 triliun dan PDRB ADHK sebesar Rp 41,56 triliun.

Dari catatan BPS Bontang, struktur ekonomi di kota itu didominasi oleh empat lapangan usaha. Yakni industri pengolahan sebesar 76,33 persen. Lalu konstruksi 8,07 persen. Ada juga perdagangan besar dan eceran, serta reparasi mobil dan motor sebesar 3,70 persen.

Baca Juga: Kampung Sidrap Ingin Bergabung ke Bontang: Akses Layanan Publik Jadi Alasan Kunci

Terakhir transportasi dan pergudangan sebesar 2 persen. Dalam lingkup regional Kaltim, PDRB Bontang tahun lalu memberikan kontribusi sebesar 7,98 persen terhadap PDRB provinsi Kalimantan Timur. Karena itu, kota yang saat ini dipimpin Neni Moerniaeni ini ingin memaksimalkan potensi investasi.

Analisis Kebijakan Ahli Madya Bidang Penanaman Modal DPMPTSP Bontang Karel mengatakan, tahun ini, pemkot Bontang akan melakukan peningkatan pendapatan perkapita. Caranya dengan melakukan penumbuhan investasi minimal Rp 2,5 triliun pada 2025.

Untuk mewujudkan itu, pemkot Bontang pun memberikan berbagai kemudahan untuk berinvestasi. Selain itu, menciptakan wirausaha baru dan memfasilitasi pelaku UMKM Bontang. Sehingga dapat mendorong potensi lokal dalam melakukan percepatan pertumbuhan ekonomi Bontang.

Baca Juga: Progres Sudah 90 Persen, Lubang Tambang IMM akan Jadi Bahan Baku Air Bontang

“Dalam meningkatkan ekonomi Bontang, perlu dilakukan sinergitas antara pemerintah daerah dan perusahaan yang ada di Bontang. Khususnya dalam penguatan ekosistem UMKM. Serta penyediaan ruang usaha produktif. Sehingga dapat terwujud perluasan basis ekonomi lokal yang inklusif dan berkelanjutan,” katanya, Rabu 2 Juli 2025.

Menurutnya, di kota yang kini berusia 26 tahun ini, memiliki 17 peluang investasi. Diantaranya pergudangan, pelabuhan, pabrik pengolahan limbah B3, pabrik pengolahan garam, pabrik penyulingan air laut, pabrik pengalengan ikan, pengolahan rumput laut dan pabrik isotank.

Baca Juga: Totok Lusida: Tingkatkan Industri untuk Tarik Investor Properti ke Bontang

Lalu, pabrik pemrosesan biodiesel, gliserin, sabun dan detergen, pabrik pembuatan kaca, baking soda, pabrik pengolahan jeruk, pabrik pengolahan karet, pasar dan terminal.

“Semua ini bisa dijadikan peluang untuk investor datang ke Bontang untuk berinvestasi. Semua itu bisa dilakukan di kawasan peruntukan industri (KIP) Bontang yang luasnya 1.102,94 hektar,” terangnya. (*)

Berita Terbaru

Cerita Kita,

Cahaya dari Pondok Kecil

Sembuah kisah yang menceritakan perjuangan seseorang yang mengenalkan pendidikan formal di tengah kekuatan adat di salah satu desa adat di Indonesia