SURABAYA, sanubari.co.id - Pengurus Pusat (PP) Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia (GMKI) wilayah V: Jatim, Bali, NTB memberikan seruan aksi. Hal itu dilakukan untuk melawan tindakan represif Polisi yang menyebabkan korban jiwa, saat aksi mahasiswa di Jakarta pada hari Kamis 28 Agustus 2025.
“Tindakan represif polisi ini sudah sangat brutal dan menjadi-jadi. Kita akan menuntut agar negara turun tangan segera,” kata Koordinator Wilayah V PP GMKI Blaise Pattiselanno di Student Centre GMKI, Jalan Tegalsari nomor 62 Surabaya, Jumat 29 Agustus 2025.
Baca Juga: Khofifah Sabet Penghargaan Nasional Lewat Terobosan Transjatim
Blaise mengatakan, polisi dalam mengawal aksi mahasiswa harus bertindak humanis. Tidak malah ikut emosional yang menjadikan tindakan gegabah berujung fatal. “Mengawalnya jangan emosional dan gegabah. Sehingga tidak menyebabkan situasi yang fatal. Bahkan sampai menghilangkan nyawa seseorang,” tuturnya.
Karena kejadian tersebut, Blaise mengajak seluruh elemen mahasiswa kristen untuk melakukan aksi solidaritas terhadap korban. Melawan kesewenang-wenangan aparat. Dia juga sudah mengirimkan undangan rapat aksi ke seluruh jaringan mahasiswa dan pemuda kristen di Jawa Timur.
Baca Juga: Sarmuji Raih Kepuasan Tertinggi di Jatim, Modal Kuat Menuju Gubernur Jatim
Rencananya aksi itu akan dilaksanakan di di Gedung Negara Grahadi. “Kita akan melakukan aksi di Grahadi. Kita akan menyampaikan aspirasi mahasiswa kristen di Jawa Timur kepada Presiden. Tujuannya untuk mengevaluasi Kapolri. Juga mendesak agar segera dicopot,” tegasnya.
Dalam aksi tersebut, mereka juga akan memberikan usulan agar DPR dibubarkan. “Itu sebenarnya yang menjadi tuntutan awal kami. Kami minta agar DPR dibubarkan. Tetapi, dengan kejadian polisi melindas driver ojek online (Ojol), kami menambahkan satu lagi poin tuntutan dalam aksi kami,” ungkapnya.
Baca Juga: Pengurus Pusat GMKI 2025-2027 Dilantik, Prima: Mewujudkan "Masa Depan Milik GMKI"
Blaise mengatakan juga akan mengundang kelompok Ojol untuk ikut rapat aksi. Hal itu dilakukan sebagai bentuk solidaritas dan perlawanan atas kesewenang-wenangan Polisi.
“selain mahasiswa, kita mengajak kawan-kawan Ojol untuk ikut melakukan aksi solidaritas. Perlawanan atas kesewenang-wenangan aparat," terangnya.
Editor : Redaksi Sanubari