Ekspor Perdana dari Bontang

Bontang Ekspor Perdana Rumput Laut ke India

avatar Robby
Pelepasan secara simbolis ekspor rumput laut ke India, Sabtu 30 Agustus 2025.
Pelepasan secara simbolis ekspor rumput laut ke India, Sabtu 30 Agustus 2025.

BONTANG, sanubari.co.id - Hasil laut Kota Taman sangat kaya. Kualitasnya masuk dalam kategori terbaik. Pasar ekspor pun sudah melirik hasil laut Bontang. Salah satunya India. Kemarin, pemerintah kota (Pemkot) Bontang melepas ekspor rumput laut perdana mereka.

“Total rumput laut yang kami berhasil panen dan ekspor sebanyak 15 ton. Rumput laut kering ini dari petani rumput laut asal Kelurahan Tihi-tihi. Kami ekspor melalui PT Borneo Ocean Nauly,” kata Wakil Wali Kota Bontang Agus Haris, Sabtu 30 Agustus 2025.

Baca Juga: Sekolah Rakyat Bontang Siap Dibangun

Menurutnya, ini merupakan ekspor perdana yang dilakukan Bontang di luar gas alam dan pupuk. Baginya, hal ini juga menjadi langkah penting bagi kota yang dipimpinnya itu untuk ikut berkontribusi dalam memperkuat cadangan devisa negara.

“Maka dengan melihat peluang seperti ini, sekarang pemerintah harus memikirkan bagaimana cara mengimplementasikan wilayah pesisir untuk bagian lautnya. Karena di sana memiliki peluang dengan ekosistem bawah lautnya,” jelasnya.

Karena laut Bontang yang kaya itu, Agus Haris menargetkan ekspor laut itu menjadi penghasilan tambahan untuk pendapatan daerah. Sehingga, mereka tidak lagi berharap dengan dana bagi hasil dari pemerintah pusat.

“Bontang ini mayoritas laut. Daratannya hanya sekitar 20 persen saja. Nah, ini kelebihan kita sebenarnya. Jadi, kami akan meningkatkan kuantitas dan kuantitas rumput laut. Salah satunya dengan memberikan alokasi anggaran dari APBD Bontang,” terangnya.

Pun ia menargetkan, ekspor rumput laut ini bisa dilakukan setiap tahun. Berdasarkan informasi yang didapatkannya dari petani rumput laut, dari menanam sampai panen dibutuhkan waktu 40-45 hari.

Baca Juga: Surplus Perdagangan Indonesia Capai USD 19,48 Miliar di Semester I 2025

“Saya rasa, dalam satu tahun kita bisa beberapa kali untuk ekspor. Karena masa tanam hingga panennya cukup sebentar. Tinggal, pemerintah akan memberikan support terhadap petani rumput laut agar kualitasnya lebih banyak. Serta kuantitasnya banyak,” terangnya.

Plt Kepala Dinas Koperasi, Usaha Mikro, Perindustrian, dan Perdagangan (DKUMPP) Bontang Asdar Ibrahim menjelaskan, ekspor ini bukan sekadar soal membuka pasar internasional, tapi juga tentang memberdayakan petani lokal. 

Targetnya, untuk meningkatkan kesejahteraan petani dan nelayan. “Semakin rutin ekspor dilakukan, semakin besar pula peluang petani rumput laut untuk meningkatkan taraf hidupnya. Dampaknya, ekonomi daerah pun ikut tumbuh,” tambahnya.

Kementerian Keuangan juga mendorong investasi di daerah. “Rumput laut di Bontang bukan hanya menjadi komoditas andalan, tetapi juga simbol kemandirian ekonomi masyarakat pesisir,” ucapnya.

Baca Juga: Arus Peti Kemas TPS Pada Bulan Mei 2025 Naik 13 Persen

Direktur PT Borneo Ocean Nauly Ardis Christian menjelaskan, di Bontang ada tiga daerah yang fokus dalam budidaya rumput laut. Yakni Malahing, Tihi-Tihi dan Gusung. “Semua kita berdayakan tempat budidaya rumput laut ini,” ucapnya.

Hanya saja, lokasi budidaya rumput laut milik perusahaan tersebut ada di Tihi-Tihi. Ia menjelaskan, dalam masa tanam itu agar kualitas rumput lautnya bagus dan terhindar dari gagal panen, petani budidaya rumput laut harus memastikan agar air tidak tercemar limbah.

Pun ia menargetkan akan konsisten melakukan ekspor rumput laut dengan beratan yang sama. “Kami targetkan konsisten di 4 ribu feet. Kami juga ingin agar memperbesar cangkupan ekspor ke negara lain di luar India,” ucapnya. (*)

Berita Terbaru